Rangkaian LED Dengan Tegangan DC 12 V
LED atau Light Emitting Diode merupakan salah satu komponen aktif dalam
dunia elektronika yang dapat memancarkan cahaya dan sering digunakan sebagai
indikator pada perangkat listrik atau elektronika.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada handphone, remote, televisi,
dan perangkat elektronik rumah tangga lainnya. Sekarang ini penggunaan LED
semakin luas dan berbagai jenis LED juga beredar.
Dikesempatan ini yang saya bahas adalah membahas LED konvensional yang sudah
banyak dikenal orang awam dari sejak dulu. Baiklah langsung saja menuju ke
pembahasan.
Komponen - Komponen
Saya akan menggunakan beberapa komponen dalam pembuatan rangkaian ini. Berikut ini adalah komponennya.- LED : 1 pcs
- Resistor : 1 pcs
- Saklar : 1 pcs
- Baterai 12 Volt DC / Sumber tegangan DC 12 Volt : 1
Resistor digunakan untuk membatasi arus listrik yang mengalir ke komponen LED.
Saklar / SWITCH digunakan untuk menghubungkan atau memutus rangkaian dengan sumber listrik DC / Baterai.
Menghitung Resistor Pembatas Arus LED
Dalam rangkaian ini digunakan resistor untuk membatasi arus listrik yang mengalir di LED. Rangkaian di atas merupakan rangkaian LED yang disusun seri dengan sumber tegangan dan resistor, maka kita dapat menggunakan rumus berikut :
Dari gambar rumus di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
- R1 : merupakan resistor pembatas arus yang nilai resistansinya dicari
- Vs : merupakan tegangan sumber (Vs = Vbat = 12 Volt)
- Vled : tegangan jatuh pada LED
- Iled : arus maksimal untuk LED
Contoh Pehitungan
Diketahui LED dengan tegangan jatuh 2,2 volt dan arus maksimal 10mA serta sumber tegangan DC 12 Volt dirangkai seri. Berapa resistor seri untuk pembatas arus LED agar LED tidak rusak ?Jawaban :
R1 = (Vs-Vled)/Iled
R1 = (12 - 2,2)/0,01
R1 = 980 ohm
Nilai resistor di atas merupakan nilai minimal agar LED tidak cepat rusak nilai tersebut disubstitusi ke 1K ohm.